Memahami Garis lintang dan Bujur dengan Aplikasi Peta di HP

Kehadiran aplikasi peta di ponsel pintar kita saat ini sungguh menguntungkan. Menelusuri kota-kota di seluruh dunia menjadi begitu sederhana. Bahkan, kita bisa menjelajahi daerah-daerah terpencil dengan mudah. Dalam beberapa klik, kita dapat menentukan garis lintang (latitude) dan bujur (longitude) dengan tepat.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Garis Lintang dan Garis Bujur? Mari kita kenali kedua konsep ini lebih dalam.

Garis Lintang (Latitude)

Garis Lintang adalah garis horizontal yang membentang di seluruh permukaan bumi. Garis-garis ini juga dikenal sebagai “paralel,” karena mereka sejajar dengan garis Khatulistiwa. Garis Lintang diukur dalam derajat, mulai dari 0° di garis Khatulistiwa hingga mencapai 90° di utara dan selatan Khatulistiwa. Ini menghasilkan dua wilayah, wilayah utara (dengan nilai positif) dan wilayah selatan (dengan nilai negatif). Anda bisa membayangkan ini seperti garis-garis melingkar imajiner seperti “hula hoop” di sekitar bumi, dengan lingkaran terbesar di sekitar Khatulistiwa dan lingkaran semakin kecil saat menuju kutub utara dan selatan.

Garis Bujur (Longitude)

Garis Bujur adalah garis vertikal yang membentang dari kutub utara hingga kutub selatan, dan juga dikenal sebagai “meridian.” Untuk membayangkan ini, bayangkan “hula hoop” dibelah menjadi dua, dengan satu ujung di kutub utara dan ujung lainnya di kutub selatan. Garis Bujur diukur dalam derajat timur atau barat dari Meridian Greenwich, yang dianggap sebagai Meridian Utama. Mereka bisa mencapai maksimal 180° ke timur dan 180° ke barat dari Meridian Utama.

Koordinat Garis Lintang dan Bujur diukur dalam derajat, menit, dan detik (Degree, Minute, Second/DMS), tetapi juga sering dalam derajat desimal (decimal degree/DD), yang mengukur bujur (koordinat x) dan lintang (koordinat y).

Untuk menggambar seluruh permukaan bumi dengan akurat, diperlukan perhitungan matematis yang disebut proyeksi, serta sistem koordinat dan datum. Selama sejarahnya, konsep bentuk bumi mengalami berbagai model hingga akhirnya diterima bahwa bentuk bumi adalah ellipsoid. Model ellipsoid ini sangat penting untuk perhitungan jarak dan arah yang akurat, seperti yang digunakan dalam teknologi GPS (Global Positioning System).

Sejak penggunaan model ellipsoid ini, ellipsoid referensi seperti World Geodetic System 1984 (WGS84) telah muncul. Saat ini, terdapat banyak jenis datum yang berbeda, tetapi WGS84 adalah yang paling umum digunakan, terutama di Indonesia.

superadmin

RECENT POSTS

CATEGORIES